Seminar Pencegahan dan Penanganan Perundungan, Kekerasan, dan Kekerasan Seksual di SMAN 1 Ngoro Mojokerto

Ngoro, 22 November 2024 — SMAN 1 Ngoro, Mojokerto, baru-baru ini menyelenggarakan sebuah seminar yang sangat penting dengan tema "Pencegahan dan Penanganan Perundungan, Kekerasan, dan Kekerasan Seksual". Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada Tenaga Pendidik di SMAN 1 Ngoro mengenai isu-isu krusial terkait perundungan dan kekerasan, serta cara-cara efektif untuk mencegah dan menangani masalah tersebut.

Seminar yang dihadiri oleh para guru ini dibuka secara resmi oleh Kepala SMAN 1 Ngoro, Siti Arofah, S.Pd., M.Pd. Dalam sambutannya, Ibu Siti Arofah menekankan pentingnya membangun kesadaran di kalangan generasi muda tentang dampak buruk dari perundungan dan kekerasan. “Sekolah tidak hanya berfungsi sebagai tempat belajar, tetapi juga sebagai wadah untuk membentuk karakter. Kita harus bersama-sama menciptakan lingkungan yang bebas dari kekerasan dan penuh dengan rasa hormat,” ujarnya.

Acara kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Dr. Siti Maimunah, M.Psi., seorang psikolog dan ahli dalam penanganan perundungan dan kekerasan seksual. Dr. Maimunah memberikan wawasan yang sangat mendalam tentang berbagai bentuk perundungan, kekerasan fisik, dan kekerasan seksual yang kerap terjadi di lingkungan sekolah maupun masyarakat. Ia juga menjelaskan tentang cara-cara pencegahan yang dapat dilakukan oleh siswa dan tenaga pendidik, mulai dari mengenali tanda-tanda perundungan hingga bagaimana cara mendukung korban secara psikologis.

Dr. Maimunah menekankan bahwa perundungan dan kekerasan sering kali dimulai dari kurangnya pemahaman dan empati antar sesama. "Pendidikan karakter yang mengajarkan empati dan menghargai perbedaan adalah langkah pertama yang sangat penting dalam mencegah kekerasan. Setiap individu memiliki hak untuk merasa aman, baik di sekolah maupun di lingkungan lainnya," paparnya.

Selain itu, Dr. Maimunah juga mengajak para peserta untuk aktif dalam menciptakan budaya saling mendukung dan peduli terhadap sesama. Dalam sesi tanya jawab, banyak siswa yang antusias mengajukan pertanyaan terkait bagaimana cara mengatasi perundungan yang mereka saksikan di sekitar mereka, serta bagaimana menjadi lebih peka terhadap tindakan kekerasan yang mungkin tidak disadari terjadi.

Seminar ini tidak hanya memberikan pengetahuan teori, tetapi juga melibatkan peserta dalam diskusi dan simulasi situasi nyata, di mana mereka diajarkan untuk merespons secara tepat jika mereka menghadapi atau menjadi saksi perundungan atau kekerasan seksual.

Dengan kegiatan ini, SMAN 1 Ngoro berharap dapat membentuk generasi yang lebih peka terhadap isu sosial, memiliki rasa tanggung jawab yang lebih tinggi terhadap lingkungan sekitar, serta mampu menciptakan suasana yang lebih aman dan nyaman di sekolah.

Seminar ini diakhiri dengan komitmen bersama dari seluruh peserta untuk melawan segala bentuk perundungan dan kekerasan, serta menciptakan ruang belajar yang penuh dengan rasa saling menghargai dan peduli. Kegiatan ini diharapkan dapat memberi dampak positif bagi seluruh siswa dan menjadi langkah awal yang baik dalam menciptakan lingkungan sekolah yang lebih aman.